5 Cara Mengajarkan Kejujuran Pada Anak yang Perlu Anda Coba

Kejujuran adalah salah satu sifat yang terpuji, karena dengan "jujur" kita dapat dipercaya oleh orang lain.

Kejujuran berasal dari diri sendiri, ada perasaan untuk selalu berkata jujur karena menyadari bahwa berbohong adalah hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Kejujuran juga merupakan sifat yang membutuhkan latihan, dan setelah itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Maka dari itu sangat penting untuk mengajarkan sifat jujur pada andak sejak dini.

Apabila anda adalah orang tua yang mempunyai anak, tentu mengharapkan anak anda tumbuh menjadi pribadi yang jujur.

Nah berikut ini ada beberapa cara untuk mengajarkan kejujuran pada anak sejak dini.

1. Jangan berbohong pada anak

Mengajari anak juga bisa dilakukan dengan memberi contoh, dengan anda berkata jujur, tentu anak akan mengikuti anda.

Pernahkah anda melihat kejadian, anak yang berlari-lari kemudian jatuh dan menangis, setelah itu ibunya bilang, "sudah jangan nangis, ini lantainya sudah ibu marahin nak".

Sebenarnya tidak masalah karena tujuan si ibu hanya ingin menenangkan anaknya, tapi akan jadi aneh kalau si anak paham, bahwa yang salah bukanlah lantainya, tapi dia sendiri karena berlari-lari.

Jadi saran saya adalah katakan sejujurnya saja, misal "tuh kan jatuh, makanya jangan lari-lari yah nak".

2. Memberi jawaban sesuai usia

Terkadang seorang anak juga akan mengeluarkan pertanyaan random, seperti "pah, kapan aku boleh pacaran ?", kalau anak anda masih SD tentu anda harus melarangnya dengan memberi jawaban misal, "nak, pacaran itu untuk orang yang sudah dewasa, kamu sekolah dulu yah yang bener".

Atau pertanyaan lain, misal "pah, hamil itu apa sih ?, kok bisa gitu yah pah ?". anda juga harus memberi jawaban bijaksana seperti "nak, hamil itu tandanya sebuah keluarga akan punya anak, hamil itu takdir nak".

Dari contoh pertanyaan tersebut tentu anda sudah menjawab dengan jujur, toh anak akan mendapatkan jawaban yang sebenarnya ketika dewasa nanti.

3. Jelaskan, "berbohong ada hukumannya"

Ketika anak sudah mulai paham dengan suatu hal atau suatu kondisi, kemudian mampu untuk merespon. Itu adalah perkembangan yang bagus, karena berarti anak anda sudah mulai nalar.

Namun sebagai orang tua anda harus berhati-hati, misal anak anda melakukan sebuah kesalahan tapi tidak mau mengaku,

Meskipun anda sudah tau kalau itu adalah kesalahan si anak, anda jangan langsung memarahinya, melainkan beri pengertian, dengan mengatakan "iya nak, ibu percaya kok kalau bukan kamu yang salah, tapi lain kali jangan bohong yah, karena bohong itu dosa".

4. Ajarkan untuk selalu terbuka

Mengajarkan kepada anak untuk selalu bercerita tentang hal yang telah ia lalui, dengan terbiasa bercerita tentu anak anda juga akan terbuka tentang masalah yang sedang dihadapi.

Misal masalah dengan sekolahnya atau dengan temannya. Sehingga sebagai orang tua anda bisa membantu dan memberikan petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan si anak.

5. Sabar ketika mengetahui anak berbohong

Poin yang terakhir adalah tetap sabar ketikan anda mengetahui anak berbohong, disini bukan berarti anda memanjakannya dengan tidak menyalahkannya, tetapi sabar untuk tidak langsung memarahinya.

Dengan cara memberi pengertian apabila perbuatan yang salah tetaplah salah, jadikan itu sebagai pelajaran untuk tidak mengulanginya lagi.

Dukung kami untuk terus menyajikan berita dan informasi kepada anda, dengan cepat dan tanpa iklan.

Donasi via Sociabuzz