Penjelasan Manhaj Salaf Kembali Kepada Pemahaman Agama yang murni

Manhaj Salaf adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada metodologi atau pendekatan yang dianut oleh Salafusshalih, yaitu generasi pertama umat Islam, termasuk Sahabat Nabi Muhammad ﷺ, tabi'in (generasi setelah Sahabat), dan tabi'ut tabi'in (generasi setelah tabi'in). 

Pendekatan ini menekankan pentingnya kembali kepada pemahaman agama yang murni sesuai dengan pemahaman para Salafusshalih.

 1. Al-Qur'an dan As-Sunnah: Manhaj Salaf menekankan pentingnya mengacu kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam memahami ajaran Islam. Mereka meyakini bahwa Al-Qur'an dan Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam yang harus diikuti.

2. Memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salaf: Manhaj Salaf menolak pemahaman ajaran Islam yang berbeda dari pemahaman yang dimiliki oleh Salafusshalih. Mereka berpendapat bahwa pemahaman para Salafusshalih adalah yang paling otentik dan murni.

3. Menolak bid'ah (inovasi dalam agama): Manhaj Salaf menekankan pentingnya menolak segala bentuk bid'ah atau inovasi dalam agama. Mereka meyakini bahwa agama Islam sudah sempurna dan tidak memerlukan tambahan atau modifikasi.

4. Menolak taklid buta: Manhaj Salaf mendorong umat Islam untuk memahami ajaran agama secara langsung dari sumber-sumber primer seperti Al-Qur'an dan Hadis, daripada hanya mengikuti secara buta tradisi atau pemimpin agama tertentu.

5. Menghormati para ulama dan memperhatikan ijma' (konsensus umat): Meskipun menekankan pada kembali kepada sumber-sumber primer Islam, Manhaj Salaf juga menghargai peran ulama dalam memahami dan menjelaskan ajaran Islam. Mereka juga memperhatikan ijma' atau kesepakatan umat dalam memahami suatu masalah agama.

Pendekatan Manhaj Salaf sering kali menjadi perdebatan dalam dunia Islam, dengan beberapa golongan yang menerima dan mengikutinya secara tulus, sementara yang lain menentangnya dan menganggapnya terlalu kaku dalam pendekatannya terhadap agama.